Jumat, 13 Juni 2014

mengenal belajar pembelajaran dan pendidik

      Guru, sebagai salah satu unsur pendidik harus memiliki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan bentuk watak peserta didik. Belajar dan pembelajaran satu sama lain memiliki keterkaitan substantif dan fungsional. Keterkaitan substantif belajar dan pembelajaran terletak pada simpulan terjadinya perubahan perilaku dalam diri individu. Keterkaitan fungsional pembelajaran dan belajar adalah bahwa pembelajaran sengaja dilakukan untuk menghasilkan proses belajar atau dengan kata lain belajar merupakan parameter pembelajaran. Belajar diartikan sebagai tahapan aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku dan mental yang relatif sebagai bentuk respon terhadap situasi dan interaksi dengan lingkungan. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai upaya proses membangun pemahaman siswa. Pembelajaran disini lebih menekankan pada bagaimana upaya guru untuk mendorong atau memfasilitasi siswa dalam belajar. Tujuan dari belajar adalah untuk memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup, sedangkan tujuan dari pembelajaran adalah untuk mengembangkan kemampuan, membangun watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa.
 
11. Pengertian Belajar
Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Didalamnya dikembangkan teori –teori yang meliputi teori tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi ‘kurikulum, dan modul-modul pengembangan kurikulum. (DR. H Syaiful Sagala, M.Pd.,2008)
Sedangkan menurut Morgan, et.al (1986) belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. Pendapat ini serupa dengan pendapat Cronbach (Suryobroto, 1983) yakni “Learning is shown by a change in behavior as results of experience, dan pendapat Mazur dan Rocklin (Slavin, 1997) bahwa : Learning is usually defined as a change in an individual caused by experience. Demikian juga Reber (1988) yang mengemukakan bahwa “Learning is a relatively permanent change in response potentiality which occurs as a result of reinforced practice”, belajar merupakan suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif tetap sebagai hasil latihan yang diperkuat.
           dengan kata lain belajar adalah proses dari tidak menjadi bisa.  konteks belajar adalah (sikap, pengetahuan dan fisik).  Belajar tidak selalu menjadi harus menegangkan namum hendaklah belajar harus menyenangkan.

Pengertian- pengertian ini memperlihatkan adanya beberapa karakteristik, bahwa :
a.       Belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar.
b.      Perubahan tersebut berupa kemampuan baru dalam memberikan tanggapan terhadap suatu rangsangan.
c.       Perubahan itu terjadi secara permanen.
d.      Perubahan tersebut terjadi bukan karena proses pertumbuhan atau kematangan fisik, melainkan karena usaha sadar.
 
    2.  Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. (DR. H Syaiful Sagala, M.Pd.,2008).
Pembelajaran juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Menurut Degeng (1984) pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa. Sehubungan dengan pelajaran Matematika, Nikson (1992) mengemukakan bahwa pembelajaran Matematika adalah suatu upaya dalam membantu siswa untuk mengkontruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip Matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali. Dengan demikian pembelajaran dapat didefinisikan sebagai upaya proses membangun pemahaman siswa. Pembelajaran disini lebih menekankan pada bagaimana upaya guru untuk mendorong atau memfasilitasi siswa dalam belajar. Istilah pembelajaran agaknya berkaitan dengan istilah mengajar dalam pengertian kualitatif menurut Biggs. Biggs (Syah, 1997) membagi konsep mengajar dalam tiga macam pengertian, yakni:
a.       Pengertian kuantitatif, mengajar berarti the transmission of knowledge, yakni mengajar merupakan suatu proses transmisi pengetahuan.
b.      Pengertian institusional, mengajar diartikan sebagai the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien.
c.       Pengertian kualitatif, mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yakni upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa.
Beberapa ciri pembelajaran yang perlu diperhatikan guru adalah sebagai berikut:
a.       Mengaktifkan motivasi
b.      Memberitahukan tujuan belajar
c.       Merancang kegiatan dan perangkat pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat terlibat secara aktif, terutama secara mental
d.      Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang berpikir siswa (provoking question)
e.       Memberikan bantuan terbatas kepada siswa tanpa memberikan jawaban final
f.       Menghargai hasil kerja siswa dan memberi umpan balik
g.      Menyediakan aktivitas dan kondisi yang memungkinkan terjadinya konstruksi pengetahuan.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar