Minggu, 15 Juni 2014

tahapan perkembangan siswa SD



Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar

            Siswa Sekolah Dasar merupakan individu unik yang memiliki karakteristik tertentu, bersifat khas dan spesifik. Karena pada dasarnya setiap individu atau siswa adalah individu yang berkembang. Perkembangan siswa akan dinamis sepanjang hayat mulai dari kelahiran sampai akhir hayat. Dalam hal ini pendidikan maupun pembelajaran sangat dominan memberikan kontribusi untuk membantu dan mengarahkan perkembangan siswa supaya menjadi positif dan optimal. Setiap siswa memiliki irama dan kecepatan perkembangan yang berbeda diantara satu dan yang lainnya.
Perkembangan siswa merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam proses belajar. Seluruh aktivitas proses belajar harus berpusat pada kebutuhan siswa dan pada aspek tuntutan masyarakat. Fase perkembangan yang dialamai siswa harus dipahami oleh guru supaya dalam pembelajaran tidak mengalami hambatan psikologis yang mengakibatkan hasil belajar menjadi tidak optimal.

1.      Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik berkaitan dengan perkembangan berat, tinggi badan, dan perkembangan motorik. Siswa pada tingkatan Sekolah Dasar kemampuan motoriknya mulai lebih halus dan terarah (motor skills refined) tetai berat badan seswa laki laki lebih ramping dari pada siswa perempuan karena masa adolesen perempuan lebih cepat dari pada laki laki. Gerakan yang dilakukan atau aktivitas yang dilakukan seswa sudah mulai mengarah pada gerakan yang kompleks, rumit, dan cepat serta sudah mampu menjaga keseimbangan dengan tepat.

2.      Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial siswa terutama siswa SD, sudah dapat dirasa ada pemisahan kelompok jenis kelamin (seporation of the sexes) sehingga dalam pengelompokan, sisa lebih senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin padalah kurang sesuai menurut kriteria penilaian pengelompokan belajar.
Rasa kepemimpinan sangat tinggi dan ini perlu dikembangkan dan perlu mendapat bimbingan semulai dini. Rasa kerjasama dan empati sudah mulai tumbuh dalam usia ini walaupun konflik dan rasa persaingan tetap masih berlangsung dalam dirinya.

3.      Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa siswa terus berlangsung secara dinamis. Diliat dan dinilai dari cara siswa berkomunikasi menunjukkan bahwa mereka sudah mampu menggunakan bahasa yang halus dan kompleks. Siswa di kelas tinggi (4, 5 dan 6) rata – rata perbendaharaan kosa katanya meningkat menjadi sekitar 50.000 kata. Pada kelas rendah di Sekolah Dasar (1,2 dan 3) siswa sudah mampu membaca dan mampu menganalisis kata serta mengalami peningkatan kemampuan tata bahasa.

4.      Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif pada siswa Sekolah Dasar berlangsung secara dinamis. Untuk menumbuhkembangkan kemampuan kognitif dalam fase konkret operasional pada siswa acuannya adalah terbentuknya hubungan logis di antara konsep atau skema.
Di Sekolah Dasar siswa diajarkan berbagai disiplin ilmu balikan cara belajar baik yang berorientasi pada peningkatan berpikir logis maupun kemampuan manipulatif. Siswa dapat melihat beberapa faktor dan mengkombinasikan dengan berbagai cara untuk mencapai hasil yang sama.

5.      Perkembangan Moral
Perkembangan siswa terutama perkembangan moral yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan bertindak menjadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu berorientasi pada orang lain yang dianggapnya menjadi contoh atau panutan yang dianggap berbuat baik.
Namun tidak hanya itu, siswa SD harus mampu berperilaku baik menurut orang lain seperti menunaikan kewajiban, menghormati orang lain, memelihara ketertiban sosial.

6.      Perkembangan Ekspresif
Ekpresif adalah perkembangan kegiatan seni (art) dan kegiatan ungkapan bermain. Siswa SD sudah menyadari aturan dari suatu permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah mulai membina hobinya. Dalam dirinya sudah timbul keinginan menjadi orang yang terkenal. Akan tetapi dalam permainan siswa selalu memilih permainan bersasarkan posisi gender.

7.      Perkembangan Aspek Inteligensi
Ada beberapa aspek inteligensi yang mendasar pada perkembangan siswa SD, diantara perkembangan aspek tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Inteligensi linguistik
Kemampuan untuk menggunakan bahasa.
2.      Kemampuan logis- matematis
Kemampuan untuk menjajaki pola, kategori, dan hubungan dengan manipulasi objek atau simbol
3.      Inteligensi spasial
Kemampuan untuk mengamati secara mental, manipulasi bentuk dan objek, atau kemampuan mempersepsi dunia ruang visual
4.      Inteligensi musik
Kemampuan untuk menikmati, mempertunjukkan atau mengubah musik termasuk kemampuan menghasilkan dan mengekpresikan ritme nada dan bentuk musik tertentu
5.      Inteligensi fisik
Kemampuan untuk menggunakan keterampilan motorik dalam olah raga, seni , dan produk senin pertunjukan serta keterampilan meliputi kemampuan mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek secara menyeluruh atau secara terampil
6.      Inteligensi intrapribadi
Kemampuan untuk memperoleh akses terhadap pemahaman perasaan, impian dan gagasan dari diri sendiri dan memahami kekuatan maupun kelemahan diri sendiri
7.      Inteligensi interpribadi
Yaitu kemampuan mengamati dan merespon suasana hati, temperamen, dan motivasi orang lain, serta memahami hubungan dengan orang lain

8.      Aspek Kebutuhan Siswa
Aspek ini juga sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan materi apa yang akan dipelajari siswa. Secara umum ada dua kebutuhan siswa yakni 1) Psiko biologis yang menyatakan dalam keinginan, minat, tujuan, harapan, dan masalahnya; 2) sosial yang berkaitan dengan tuntutan lingkungan masyarakat, biasanya menurut pandangan orang dewasa.

keterampilan dasar mengajar



Keterampilan Dasar Mengajar

 Mengajar adalah satu pekerjaan profesional, dimana menuntut kemampuan yang kompleks dan menyeluruh baik pikiran dan perasaan. Sebagaimana halnya pekerjaan profesional yang lain, pekerjaan seorang guru menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap orang mampu melakukan pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya.
Keterampilan dasar mengajar merupakan satu keterampilan yang menuntut latihan dan pengayaan latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif.
Menurut Turney (1979) terdapat 8 keterampilan dasar mengajar yang dianggap berperan penting dalam menentukan keberjasilan pembelajaran. Keterampilan yang dimaksud adalah sebagai berikut ini :
1.      Bertanya
2.      Memberi penguat
3.      Mengadakan variasi
4.      Menjelaskan
5.      Membuka dan menutup pembelajaran
6.      Membimbing ( perseorangan, kelompok)
7.      Mengelola kelas
8.      Mengajar ( kelompok kecil dan perseorangan)

Dengan pengorganisasian tersebut, diharapkan dapat mempelajari materi tanpa banyak kesulitan. Artinya guru dapat melakukan latihan keterampilan tersebut untuk kepentingan proses pembelajaran dan pengayaan diri demi tercapainya pembelajaran.

PRINSIP BELAJAR



Prinsip belajar

Selanjutnya yang menjadi persoalan kita adalah hal apa yang harus diperhatikan dan diupayakan supaya belajar terjadi terjadi secara baik? Untuk itu kita bahas prinsip prinsip belajar.

1.      Prinsip belajar
      Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu hukum, prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil belajar.
a.      Motivasi
      Motivasi sebagai motor penggerak suatu aktivitas. Bila motornya tidak ada maka aktivitas tidak akan berjalan atau terjadi, dan bila motornya lemah, aktivitas yang terjadi pun lemah pula.
Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak akann dicapai oleh individu yang sedang belajar. Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul dengan kuat. Motivasi seperti hal ini disebut motivasi intrinsik atau motivasi internal. Jadi munculnya motivasi intrinsik dalam belajar, karena siswa ingin menguasi kemampuan yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran.
Memunculkan suatu motivasi ini memang agak sulit, mengapa? Karena menurut saya mereka pada umumnya (siswa SD) belum bisa atau menyadari pentingnya pekanjaran yang mereka pelajari.
b.      Perhatian
Perhatian sangat erat hubungannya dengan motivasi, bahkan tidak bisa dipisahkan karena ini dua hal yang berkaitan atau utuh. Menurut saya perhatian adalah kegiatan memusatkan pikiran dan feel atau perasaan terhadap suatu objek, disini adalah (siswa SD). Makin terpusat perhatian pada pelajaran, proses belajar diharapkan akan menunjuk hasil yang baik, dari proses belajar dan hasil dari proses belajar.
Upaya seorang guru menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran dapat dilakukan berbagai cara, mengingat guru adalah sebagai model dan juga sebagai media pembelajaran yang dilakukan di kelas (2014) andry kurniawan mustafa Amd. Spd guru dapat melakukan kegiatan mengaitkan pelajaran dengan suatu pengalaman, cita – cita, kebutuhan, minat, bakat siswa serta dapat menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif kompleks bagi siswanya.

c.       Aktivitas
Sebagai seorang guru jangan sekali kali membiarkan siswa tidak ikut aktif belajar. Guru harus berusaha meningkatkan kadar keaktifan belajar tersebut. Kegiatan mendengarkan penjelasan guru, sudah tidak asing bagi kita akan tetapi barangkali perlu ditingkatkan dengan menggunakan metode mengajar lain.
d.      Balikan
Siswa perlu dengan segera mengetahui apakah yang dilakukan di dalam proses pembelajaran yang diperoleh dari proses pembelajaran tersebut sudah benar atau belum. Untuk itu siswa perlu sekali memperoleh balikan dengan segera.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan yakni adalah sebagai berikut :
1.      Mengatakan bahwa pekerjaan siswa salah
2.      Mengatakan bahwa siswa masih salah dan menunjuk letak kesalahannya
3.      Menunjuk bagian yang salah dan kemudian dijelaskan atau melakukan bimbingan lanjutan kepada siswa tersebut untuk memperbaikinya


Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran



Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran

a.      Pendekatan Pembelajaran
Menurut Joni (1992/1993) pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian.  Dengan demikian, dapat dikemukakan pendekatan pembelajaran adalah cara memandang terhadap pembelajaran.  Pendekatan siswa aktif memandang pembelajaran akan terjadi apabila siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Dengan menerapkan pendekatan siswa aktif dalam pembelajaran, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang memungkinkan dapat dijadikan wahana bagi siswa untuk bisa lebih aktif dalam memahami.
b.       Strategi pembelajaran
Bila guru telah mengambil keputusan tentang pendekatan yang akan diterapkan dalam pembelajarannya, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi yang akan digunakan.  Menurut Dimyati dan Seodjono mengemukakan bahwa strategi dalam pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antaa aspek darai komponen pembentukan sistem pembelajaran. Dalam hal ini guru mengatur siasat tertentu, tidak juga dalam pelaksanaan pembelajaran tetapi juga dalam perencanaan pembelajaran.
Oleh karena itu segala kegiatan pembelajaran yang dilakukan yang tidak berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran tidak dapat dikatagorikan sebagai strategi pembelajaran. Untuk dapat merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang efektif, seorang guru dituntut harus memiliki khasanah metode pembelajaran yang kaya.
c.        Metode pembelajaran
Method adalah berarti cara. Apabila kita kaitkan dengan pembelajaran, metode adalah cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa. Metode lebih menekankan pada peran guru, dan juga sering beriringan dengan kata mengajar. Joni (1992/1993) mengutarakan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.
Namun sekarang muncul pertanyaan, bagaimana langkah dan prosedur penggunaan suatur metode? Setiap metode mengajar memiliki langkah – langkah penggunaannya sendiri.
d.       Teknik pembelajaran
Teknik pembelajaran mengarah dan mengacu pada ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru, kesiapan siswa, kesiapan peralatan ajar dan sebagainya.
Teknik pembelajaran merupakan wujud konkret dari penggunaan metode, strategi dan pendekatan pembelajaran. Dalam langkah atau teknik pembelajaran, kita dapat mengetahui metode, strategi, dan pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran. Yang penting untuk diingat bahwa suatu kegiatan pembelajaran baik penggal kegiatan maupun kegiatan utuh mempelajari tidak mungkin hanya diwujudkan oleh penggunaaan satu metode saja, meskipun metode tersebut telah mampu ditampilkan dalam teknnik pembelajaran yang efektif.